|
Faktor-Faktor Pengembangan Perusahaan |
Faktor-Faktor Pengembangan Perusahaan - Secara
teoritis, terdapat 4 (empat) faktor-faktor pengembangan perusahaan badalah sebagai berikut:
1.
Manajemen.
Dalam rangka pengembangan perusahaan, manajemen perlu
untuk disusun ulang komposisinya, struktur organisasinya, pembagian kerjanya,
sistem operasionalnya, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah
manajerial keorganisasian. Tujuannya supaya kinerja perseroan membaik. Perbaikan kinerja
diperoleh melalui beberapa cara, antara lain dengan pelaksanaan yang lebih
efesien dan efektif, pembagian wewenang yang lebih baik sehingga keputusan
tidak berbelit-belit, dan kompetensi staf yang lebih mampu menjawab
permasalahan di setiap unit kerja.
2.
Teknologi.
Pemutakhiran
teknologi pada perusahaan akan membantu perusahaan dalam meningkatkan
produktivitas. Ketika produktivitas tinggi, maka akan tercipta efisiensi dan
efektivitas. Penggunaan teknologi mutakhir juga memperbesar kemungkinan bagi
perusahaan dalam melakukan inovasi. Inovasi, efisiensi, dan efektivitas
produksi sangat penting dalam memenangkan persaingan. Akan tetapi biasanya
tidak murah untuk dapat menggunakan teknologi mutakhir dalam perusahaan.
Dibutuhkan dana yang cukup besar untuk dapat menghadirkan teknologi modern.
Meskipun demikian, seberapa modern pun sebuah alat
tetaplah alat, kunci utama dalam pengembangan perusahaan tetap pada faktor
manusia. Pembelian teknologi mutakhir tanpa disesuaikan dengan rencana dan
kebutuhan perusahaan hanya akan menyia-nyiakan dana atau modal yang tersedia.
Haruslah ditentukan terlebih dahulu bagaimana efek penerapan teknologi dalam
proses produksi sebelum membelinya. Dalam jangka pendek, penggunaan teknologi
akan menguras modal, akan tetapi dalam jangka panjang pemanfaatan teknologi
secara tepat akan memberikan keuntungan berlipat bagi perusahaan. Untuk itu
penting diperhitungkan cost and benefitdari penggunaan teknologi.
3.
Skill.
Pengembangan
skill karyawan sangat penting dalam menunjang kinerja perusahaan. Karyawan
dengan skill yang baik akan mampu memahami permasalahan dengan baik, yang
kemudian akan diikuti dengan kemampuan untuk memberikan solusi terbaik yang
menguntungkan perusahaan.
Pengembangan skill sebenarnya lebih pada kegiatan
'investasi' dengan resiko yang cukup tinggi. Peningkatan skill karyawan tentu
membutuhkan pelatihan dengan biaya yang tidak murah. Tidak bisa dijamin bahwa
setelah mendapatkan pelatihan yang dibiayai perusahaan kemudian karyawan
tersebut tidak akan meninggalkan perusahaan. Dengan demikian peran kontrak
kerja menjadi sangat penting dalam hal ini untuk menjaga atau melindungi
kepentingan kedua belah pihak.
4.
Modal.
Modal
sangat penting artinya bagi perusahaan karena modal sangat dibutuhkan untuk
memenangkan persaingan dan mengembangkan perusahaan. Perlu dilakukan penyusunan
ulang komposisi modal perseroan supaya kinerja keuangan menjadi lebih sehat.
Kinerja keuangan dapat dievaluasi berdasarkan laporan keuangan, yang terdiri
dari neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas, dan posisi modal perseroan.
Berdasarkan data dalam laporan keuangan tersebut, analisis dapat diukur
bedasarkan rasio kesehatan, yang antara lain tingkat efisiensi (efficiency
ratio), tingkat efektivitas
(effectiveness ratio), profitabilitas (profitabilitas ratio), tingkat
likuiditas (liquidity ratio), tingkat perputan aset (asset turnover), rasio
ungkitan (leverage ratio), dan rasio pasar
(market ratio).
Restrukturisasi
juga bisa menjadi alternatif dalam melakukan pengembangan perusahaan. Melalui
restrukturisasi, perusahaan dapat menguasai pasar baru, sumber bahan baku,
ekspansi usaha, maupun memperbesar aset dan skala usaha. Penggabungan,
peleburan, atau pengambilalihan misalnya, bisa menjadi salah satu alternatif
untuk menghimpun dana yang lebih besar bagi perusahaan. Akan tetapi metode ini
akan menjadi sangat rumit dalam penerapannya, karena menyangkut baik legalitas
institusional maupun legalitas operasional perusahaan.
Penerapan metode tersebut membawa dampak
dilakukannya perubahan anggaran dasar, penilaian dan konversi nilai saham,
maupun kompleksitas lain yang terkait dengan pihak ketiga.
Jika
dicermati, sesungguhnya keempat faktor tersebut seluruhnya berujung pada satu
hal, yaitu dana. Untuk mengembangkan perusahaan sangat tergantung pada seberapa
besar dana yang dapat dihimpun oleh perusahaan.