Sabtu, 11 November 2017

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BIROKRASI MENURUT MAX WEBER

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BIROKRASI MENURUT MAX WEBER

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BIROKRASI MENURUT MAX WEBER -
Terdapat kelebihan dan kekurangan birokrasi menurut Max Weber adalah sebagai Berikut:
KELEBIHAN SISTEM BIROKRASI MAX WEBER.
a.       Terdapat aturan-aturan serta prosedural dalam suatu organisasi.
Pada bentuk teori birokrasi yang di gagas oleh Max Weber terdapat penekanan tentang penting prosedur dan aturan-aturan yang harus ditaati. Menurut Max Weber bahwa setiap peraturan haruslah bersifat rasional dan tertulis sehingga suatu organisasi akan memiliki suatu pedoman dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
b.      Mempunyai Spesialisasi Pekerjaan dan Job Description yang Jelas.
Dalam sistem ini, terdapat pembagian tugas yang spesifik, seperti halnya mesin, dimana setiap orang hanya mengerjakan pekerjaan tertentu yang telah didelegasikan kepadanya. Dengan demikian, pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan cepat serta tidak ada benturan kepentingan karena masalah overlapping pekerjaan.
c.       Ada Hierarki Otoritas yang Formal, Sehingga Memudahkan Pengkoordinasian.
Dengan adanya hierarki otoritas, masing-masing pekerja tahu dimana posisinya dan otomatis akan mengikuti perintah supervisor/atasannya, sehingga proses pengkoordinasian pekerja menjadi mudah.

KEKURANGAN SISTEM BIROKRASI MAX WEBER
a.       Hierarki Otoritas Yang Formal Malahan Cenderung Kaku
Karena system hierarki perusahaan, maka bawahan akan segan menyapa atasannya kalau tidak benar-benar perlu. Hal ini menciptakan suasana formal yang malah cenderung kaku dalam organisasi.

b.    Aturan dan Kontrol yang Terlalu Rinci Menyebabkan Impersonality atau Melupakan Unsur-Unsur Kemanusiaan Tidak ada antusiasme maupun keceriaan dalam organisasi karena segala sesuatunya sudah diatur sedemikian rupa. Manusia disamakan dengan mesin yang tidak punya hati dan hanya bekerja demi perusahaan.

https://iqbaljeumala.blogspot.co.id/2017/07/definisi-birokrasi-menurut-para-ahli.html

Jumat, 10 November 2017

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SISTEM EKONOMI PANCASILA DENGAN SISTEM EKONOMI ISLAM

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SISTEM EKONOMI PANCASILA DENGAN SISTEM EKONOMI ISLAM

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SISTEM EKONOMI PANCASILA DENGAN SISTEM EKONOMI ISLAM - Adapun perbedaan dan persamaan antara sistem ekonomi pancasila dengan sistem ekonomi islam adalah sebagai berikut:
  • PERSAMAAN EKONOMI PANCASILA DAN EKONOMI SYARIAH


Persamaan karakteristik dari ekonomi Indonesia yaitu ekonomi kerakyatan dengan ekonomi Syariah. Karakteristik ekonomi kerakyatan yang berlaku di Indonesia :
1)    Ketuhanan.
2)    Kemanusiaan.
3)    Persatuan.
4)    musyawarah, dan.
5)    Keadilan sosial
Sedangkan karakteristik ekonomi Syariah adalah sebagai berikut:
  1. Bersumber dari tuhan dan Agama.
  2. Ekonomi pertengahan dan berimbang.
  3. Ekonomi berkecukupan dan berkadilan.
  4. Ekonomi pertumbuhan dan barokah.

  •  PERBEDAAN EKONOMI SYARIAH DAN EKONOMI PANCASILA

Jika berbicara soal perbedaan antara ekonomi syariah dan ekonomi pancasila secara nilai kita bisa melihat dari tabel diatas lebih banyak persamaan antara ekonomi syariah dan ekonomi pancasila daripada perbedaan. Selama ini sistem ekonomi indonesia lebih banyak mengadopsi sistem ekonomi liberal dalam tahap pengaplikasiannya ini bisa dilihat dari beberapa hal seperti contoh institusi keuangan, dalam hal ini bank konvensional di indonesia lebih banyak dari pada bank syariah, dalam tahap kebijakan makro misalnya pemerintah lebih memilih pajak untuk pembangunan ekonomi dalam hal ini meningkatkan kesejahteraan rakyat padahal dalam ekonomi syariah ada sistem zakat untuk melakukan hal itu, sistem zakat dipisahkan hanya dalam lingkup agama saja.
Selain itu perbedaan yang bisa kita liat adalah di sila pertama. Ekonomi pancasila tidak mengkerucutkan tuhan kepada satu objek tetapi tuhan disini bersifat universal. Sedangkan di ekonomi syariah tendensi ibadahnya pastinya akan tetuju untuk Allah swt yang dalam islam ahad yaitu allah yang maha esa.

Kamis, 09 November 2017

PENGERTIAN SISTEM EKONOMI

Pengertian Sistem Ekonomi

PENGERTIAN SISTEM EKONOMI - Pengertian sistem ekonomi menurut pendapat prof mubyarto dan menurut buku perbandingan sistem ekonomi karangan drs. Dochak latief.
  1. Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) menurut Mubyarto adalah ekonomi yang dijiwai oleh ideologi Pancasila, yaitu sistem ekonomi yang merupakan usaha bersama berasaskan kekeluargaan dan kegotong-royongan nasional. Sistem Ekonomi pancasila yang menjadi sumber ideologi Bangsa Indonesia yaitu Pancasila membawa keharusan untuk dijadikan dasar atau pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sistem ekonomi Pancasila yang dimiliki Indonesia kadang disebut juga sebagai demokrasi ekonomi.
  2. Dochak Latief (1984:45) bahwa “demokrasi ekonomi yang menjadi dasar pelaksanaan pembangunan dan yang meliputi ciri-ciri positif maupun negatif yang harus dihindarkan. Garis-garis Besar Haluan Negara yang merupakan pedoman bagi kebijaksanaan pembangunan di bidang ekonomi Indonesia berbunyi pembangunan ekonomi yang didasarkan pada Demokrasi Ekonomi menentukan bahwa masyarakat harus memegang peran aktif dalam kegiatan pembangunan. 
Demokrasi Ekonomi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 
  1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasr atas asas kekekluargaan.
  2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
  3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh engara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
  4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat pula.
  5. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
  6. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidka boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
  7. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga Negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
  8. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.
Dalam demokrasi ekonomi harus dihindarkan ciri-ciri negatif sebagai berikut :
  1. Sistem Free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan mempertahankan kelemahan structural posisi Indonesia dalam ekonomi dunia.
  2. Sistem etatisme dalam mana Negara beserta aparatur ekonomi Negara bersifat dominan serta mendesak dan mamtikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor Negara.
  3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.